Skip to main content

warna buku nikah jadi soal di sekolah kelas 2 SD, wajar?

Warna buku nikah jadi soal di sekolah kelas 2 SD, wajar?. Ada warganet di grup Facebook Liputan Kendal Tekini yang merasa heran dengan soal anak SD kelas 2 yang menanyakan terkait dengan warna buku nikah. Ada yang merasa bahwa hal itu kurang etis karena anak sejak kecil sudah terpapar dengan urusan dewasa sementara warganet lain merasa hal wajar karena itu hanya pengenalan dokumen semata sebagaimana amanat kurikulum. Monggo disimak…Warganet Miftakhul Huda mengungkapkan hal ini di grup Facebook  ‎LIPUTAN KENDAL TERKINI.”Menurut pendapatmu gimana ini lor? Pelajaran anak sd kls2 sudah ditanya tentang buku nikah. Dan dijawabannya pun salah, buku nikah suami kalo tidak salah itu merah ” ujarnya pada tanggal 15 Desember 2017.  Warganet Alex Wati merasa hal tersebut kurang etis.”Guru edan anak msih kcil kasih prtayan nikah ..”ujarnya.

Sementara beberapa warganet yang paham mencoba memberikan klarifikasi. “Sepintas memang soal tsb kurang pantas utk usia kls 2 sd …tp didalam pembuatan selama itu aturan aturan pokok salah satunya sesuai indikator soal ,tak lihat dr soal tsb adalah utk menentukan jenis jenis dokumen lur…” terang Susilah Nggandon

Hal serupa juga diungkapkan oleh Maz Choy.”Materi ips kls 2 tntg dokumen itu cma msh prknln … sya prnh ngjr kls 2… uangele pol mhamke dokumen… pncn drg wayae tpi sdh mteri y ttap d ajrkn.. 20% ank paham untong itu mas ” katanya.

Kalau menurut dulur2 sendiri bagaimana? Jujur KHS sendiri tidak hapal warna buku nikah meskipun sudah pernah menandatangani dan memegangnya 😀

Maturnuwun

baca juga :

***\Contact KHS Go Blog/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Youtube: @setia1heri
Line@ : @ setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0

 

6 thoughts to “warna buku nikah jadi soal di sekolah kelas 2 SD, wajar?”

  1. Kurang lengkap pertanyaan di soalnya sih, menurut saya lebih tepat kalo pertanyaanya seperti ini:

    “Dokumen surat nikah Islam untuk suami berwarna…?”

    Itupun saya yakin, anak yang orang tuanya Hindu, Budha, Konghuchu, Kristen/Katolik, dan Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan YME, belum tentu bisa jawab, karena yang dapat surat nikah seperti itu hanya saudara kita yang Muslim, pun buku nikahnya merupakan pengadaan dari kementerian Agama RI di mana pembiayaanya diambil dari anggaran APBN dan diberikan kepada rakyat, namun terbatas hanya bagi satu jenis pemeluk Agama saja.

    Saya mendukung keberagaman sebagai kekayaan di Indonesia, jadi sebaiknya soalnya diganti dengan soal yang lebih Nasionalis, bukan eksklusif pada golongan tertentu saja.

    1. Mohon maaf, ternyata setelah saya teliti lebih lanjut, itu soal khusus untuk sekolah Madrasah, jadi saya kurang teliti dan kurang bijaksana dalam berkomentar. Atas komentar saya di atas, apabila ada yang tersinggung (karena kekeliruan saya) saya mohon maaf.

      (ada baiknya 2 (dua) tulisan saya ini tidak perlu dipublish demi kenyamanan bersama.)

Tinggalkan Balasan