Skip to main content

Surat Terbuka untuk Gubernur Ganteng, Zumi Zola

Inilah Surat Terbuka untuk Gubernur Ganteng, Zumi Zola pasca sidak di RSUD Raden Mataher, Kota Jambi. Sidak yang dilakukan pada Jum’at (20/1) dini hari jam 00.30 ini mendapati petugas jaga dan perawat yang tengah tertidur. Bentuk kemarahan aktor film dengan nama lengkap H. Zumi Zola, S.TP, M.A ini saya kira mantemans sudah pada tahu lewat video yang viral serta sudah masuk di media massa. Nah berikut muncul surat terbuka dari Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu. Monggo disimak mantemans…

gubernur-jambi-zumi-zola-sidak-di-rsud-raden-mataher-jumat-20-januari-2017

***

Kepada Yang Mulia

Gubernur/Kepala Daerah Propinsi Jambi
Bapak Zumil Zola.

Menanggapi sidak Bapak Gubernur Jambi di RSUD Jambi, saya berfikiran positif. Bapak mau melihat sendiri kondisi dilapangan bagaimana kondisi di rumah sakit dinihari. Itulah fakta yang Bapak temui dan membuat bapak berlaku seperti yang kita lihat di rekaman rekaman yang beredar di medsos.

Jika Bapak beranggapan bahwa ini adalah suatu kegagalan, maka kegagalan itu adalah kegagalan pimpinan. Tanggung jawabnya adalah tanggung renteng mulai dari atas sampai ke bawah. Tentu saja Bapak sendiri dan Kepala Dinas serta Direktur RS sangat bertanggung jawab.

Ada satu hal yang mungkin bawahan bapak lupa menyampaikan. Pelayanan di RS merupakan suatu sistem mulai dari “front office” ditempat pendaftaran yang dilakukan tenaga non medik, kemudian dilayani perawat dan dokter di triase yang memilah milah pasien berdasarkan urgensi pasien. Sampai nanti pasien jika perlu ditangani dan dioperasi oleh dokter bedah. Atau diobati oleh dokter penyakit dalam, dokter anak atau dokter kandungan. Sistem ini bergerak dan yang diukur adalah respon dari sistem ini. Dikenal dengan nama “respon time”.

Jika tidak ada pasien dan tidak ada pemberitahuan dari “Front Ofiice” bahwa ada pasien, maka sistem ini akan “dormant”. Buat apa dokter spesialis bedahnya bangun sementara operasi tidak ada dan pasien yang ditangani tidak ada. Buat apa dokter spesialis penyakit dalamnya melek terus sementara pasien yang urgen ditangani tidak ada. Yang sangat perlu adalah , jika ada pasien perlu ditangani maka sistemnya langsung jalan.meme-perawat-tidur-dan-anggota-dpr-tertidur-tahun-2017

Sebaiknya jika Bapak mau menilai RS di wilayah yang Bapak pimpin, itulah yang dinilai. Kirim dan ikuti seorang pasien secara diam diam mulai dari pendaftaran sampai dia mendapat pelayanan. Ukur waktunya. Lihat respon petugasnya. Lihat cara mereka melayani orang sakit. Manusiawikah mereka terhadap pasien. Dengan cara begini Bapak akan mendapatkan data yang sangat akurat dan bisa dipertanggung jawabkan serta bisa menghapus kesan kurang baik.

Berbicara soal manusiawi, lihat juga , apakah memang petugas petugas medis, paramedis dan non medis yang merupakan anak buah bapak diperlakukan manusiawi. Lihat makanan mereka, lihat minuman mereka, lihat pakaian mereka dan jangan lupa lihat wajah mereka dengan hati. Lihat dengan hati yang jernih. Lihat baju lusuh mereka, lihat mata merah mereka Bapak akan mendapat banyak hal yang akan mengejutkan Bapak sendiri. Dan data yang Bapak peroleh bukan hanya bisa digunakan di Jambi, tetapi juga bisa sampai ke luar Jambi. Bahkan bisa anda jadikan contoh di nasional

Bapak lihat daftar jaga mereka, tanya kapan mereka berangkat dari rumah dan kapan mereka pulang. Kapan mereka bisa berkumpul dengan keluarga. Tanya bagaimana kondisi anak anak mereka, tanya bagaimana istri mereka. Panggil pimpinan mereka, panggil direktur mereka, panggil semua pihak yang berkepentingan . Akan lebih banyak hal yang Bapak peroleh ketimbang hanya menemukan petugas “tertidur”. Data Bapak akan sangat berguna.

Lihat pendapatan mereka. Tanya satpam, tanya pegawai, tanya dokter berapa pendapatan mereka. Apa yang mereka bawa pulang. Apakah mereka memiliki rumah. Cukupkah pendapatan mereka untuk membeli atau hanya menyewa rumah dari gaji yang mereka bawa pulang.

Terima kasih kepada Bapak, karena dengan cara begini sebetulnya membuka juga ruang bagi kami agar Pemda memperlakukan tenaga kesehatan lebih manusiawi kedepannya dengan jam kerja yang jelas sama seperti pegawai lain.

Wajar juga jika kami meminta diperlakukan layak, bekerja yang layak, istirahat yang layak. Beranikah Bapak memberlakukan untuk Propinsi Jambi jam kerja tenaga kesehatan sama dengan jam kerja pegawai negeri lain. Jika kami sudah bekerja sudah 40 jam dalam seminggu maka kami boleh istirahat di rumah tanpa diganggu oleh panggilan dinas dan tugas jaga. Jika bisa kami salut dan kami sangat mengapresiasi Bapak.

Jakarta, 21 Januari 2017

Patrianef
Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu

Sumber : FB suara perawat (21/1)

***

surat-terbuka-kepada-gubernur-jambi-zumi-zola-terkait-sidak-dan-kemarahan-di-rsud-raden-mattaher-jambi

Kemarahan pasangan dari Pasangan: Sherrin Tharia ini menimbulkan pro kontra dikalangan pegiat kesehatan bahkan hingga Kementerian Dalam Negeri. Terlebih kemarahan nya diungkapkan dengan membanting kursi dan menendang bak sampah. “Ada yang mengadu ke saya, di waktu malam jam 12 ke atas, jika infus habis atau kondisi pasien memburuk, perawat dan dokter rumah sakit ini tidak ada di tempat. Setelah saya cek, ternyata para perawat dan dokter sedang tidur di dalam kamar. Apalagi ada yang kamarnya dikunci dari dalam. Lalu jika terjadi sesuatu pada pasien bagaimana? Ini tidak boleh,” ungkap Zola mengenai alasannya sidak sebagaiamana diberitakan detik.com (22/1).

Kira – kira menurut mantemans gimana yah?…

Baca juga :

***\Contact KHS/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0
©©©©©©©©©

8 thoughts to “Surat Terbuka untuk Gubernur Ganteng, Zumi Zola”

  1. Mesti nya tidur di tempat aja, jgn konter di kosongin gitu.
    Jelas aja ngamuk
    Kalo tidur di konter kan enak tinggal bangunin doang

Tinggalkan Balasan