Skip to main content

Daftar kekerasan hingga kadang berujung kematian di sekolah kedinasan

Sekolah kedinasan itu memang cenderung identik dengan kekerasan. Demikian rekaman publik mengenai kejadian demi kejadian mengenai hubungan senior yunior yang ada di sekolah kedinasan yang dididik dengan semi militer.  Tahun 2013 silam  praja Wahyu Hidayat tewas ditangan senior ketika sekolah di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Jatinangor yang kini berganti nama menjadi IPDN. Dan terbaru kematian Amirulloh Adityas Putra, 18, seorang taruna yang tewas di tangan senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara. Nah berikut mantemans Daftar kekerasan hingga kadang berujung kematian di sekolah kedinasan yang sempat terungkap ke publik atau media massa.

daftar-kekerasan-hingga-kadang-berujung-kematian-di-sekolah-kedinasan

Daftar kekerasan hingga kadang berujung kematian di sekolah kedinasan

  1. 1 September 2003, praja Wahyu Hidayat tewas dipelonco seniornya di Kampus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negari (STPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat;
  2. Senin, 16 April 2007. Cliff Muntu Madya, 19, Praja IPDN kontingen asal Sulawesi Utara, diduga kuat tewas akibat 48 tindak kekerasan yang dilakukan tujuh Nindya Praja.  Lokasi tekape perpeloncoan ada di barak DKI Jakarta Kampus (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) IPDN Jatinangor, Sumedang;
  3. Mei 2008, Agung Bastian Gultom, taruna tingkat I STIP  tewas dianiaya seniornya di lorong Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta;
  4. Jumat, 25 April 2014. Dimas Dikita Handoko (19), Seorang mahasiswa semester satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta tewas karena dianiaya para seniornya. Motif penganiayaan diduga karena Dimas dianggap tidak respek terhadap para seniornya.;
  5. Rabu, 11 Januari 2017. Amirulloh Adityas Putra, 18, taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara. Amir, sapaan Amirullah, harus meregang nyawa setelah dihujani bogem mentah di dadanya oleh 5 seniornya di sekolah pelayaran;

Dari beberapa traking berita terlihat bahwa kekerasan yang berakhir kematian didominasi di sekolah STPDN/IPDN yang berada di bawah Kementeraian Dalam Negeri dan STIP dibawah Kementerian Perhubungan. Kasus kekerasan di STPDN/IPDN sempat dibongkar oleh mantan dosen IPDN yakni Inu Kencana Syafie yang merilis buku IPDN Undercover (Progessio Syaamil, Bandung – 2007). Dalam buku itu Inu menulis buku yang mengungkap +/- 17 kematian tak wajar praja IPDN dalam kurun 1990 – 2007.

Upaya untuk menghindarai kekerasan ala militer di sekolah kedinasan

  1. Potong Satu Generasi dan Serahkan Pembinaan Siswa pada Pihak yang Punya Kompetensi
  2. Merombak total sistem pendidikan dan hubungan senior-junior
  3. Jika sekolah kedinasan merasa perlu menempa siswanya dengan disiplin ala militer, sekalian saja bekerja sama dengan lembaga pendidikan militer
  4. Pelaku kekerasan harus dipecat dan dihukum pidana meskipun hal ini kadang juga terbukti tak membuat jera karena dendam sudah membara

Well, semoga pemangku kepentingan dapat mengambil tindakan untuk menyelesaikan PR yang tak kunjung terselesaikan ini. Mestinya sejak mencuatnya 10 tahun silam sudah dapat diselesaikandan tidak terulang kembali.

Maturnuwun

*dirangkum dari berbagai sumber

baca juga:


—***\Contact KHS/***—
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Email : setia1heri@gmail.com ;kangherisetiawan@gmail.com
Facebook:http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : https://twitter.com/setia1heri
Instagram : https://instagram.com/setia1heri
Youtube : https://www.youtube.com/user/setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
PIN BBM : 5E3C45A0

5 thoughts to “Daftar kekerasan hingga kadang berujung kematian di sekolah kedinasan”

  1. Iya itu harus diperhatikan sewaktu disekolah terkadang pulang sekolah tawuran , berantem , kebut kebutan dijalanan pakai motor padahal mereka berpendidikan untuk apa contoh yg tidak baik dilakukan

Tinggalkan Balasan