Skip to main content

Transkip Isi pidato Nara Masista Rakhmatia, diplomat muda dan cantik asal Indonesia yang membungkam 6 pemimpin dunia

Nara Masista Rakhmatia, diplomat junior asal Indonesia ini membungkam 6 kepala negara yang mencampuri urusan Papua dan Papua Barat di Indonesia. Dalam Sesi ke-71 KTT PBB yang digelar 13-26 September 2016, pemimpin 6 negara Pasifik mendesak respons PBB terhadap keadaan di Papua. Mereka membahas soal kekhawatiran akan keadaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua Barat. 6 kepala negara tersebut yakni Presiden Nauru dan Presiden Kepulauan Marshall serta Empat Perdana Menteri itu adalah PM Vanuatu, Kepulauan Solomon, Tuvalu dan Tonga. Nah berikut jawaban diplomatis cerdas yang dibacakan oleh Nara tersebut

isi-pidato-nara-masista-rakhmatia-di-sidang-umum-pbb-tahun-2016

Berikut transkrip isi pidato lengkap Nara yang diambil dari video Youtube, saat mewakili Indonesia di forum PBB.

“Bapak Presiden, Indonesia hendak menggunakan hak jawab kami terhadap penyataan yang disampaikan Perdana Menteri Kepulauan Solomon dan Vanuatu. Juga disuarakan Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu dan Tonga. Terkait masalah-masalah di Papua, provinsi di Indonesia.

Indonesia terkejut mendengar di sidang yang penting ini, di mana para pemimpin bertemu di sini untuk membahas implementasi awal SDGs (The Sustainable Development Goals).

Transformasi dari tindakan kolektif kita, dan tantangan global lainnya seperti perubahan iklim, di mana negara Pasifik yang akan paling terdampak.

Para pemimpin tersebut memilih untuk melanggar piagam PBB dengan mengintervensi kedaulatan negara lain dan melanggar integritas teritorialnya.

Kami menolak mentah-mentah sindiran terus menerus dalam pernyataan mereka.

Itu jelas mencerminkan ketidakpahaman mereka terjadap sejarah situasi saat ini dan perkembangan progresif di indonesia, termasuk di Provinsi Papua dan Papua Barat, serta manuver politik yang tidak bersahabat dan retoris.

Pernyataan bernuansa politik mereka itu dirancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di provinsi-provinsi tersebut, yang begitu bersemangat mengganggu ketertiban umum dan melakukan serangan teroris bersenjata terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan.

Pernyataan negera-negara itu benar-benar melanggar tujuan dari piagam HAM PBB dan melanggar prinsip hukum internasional tentang relasi persahabatan antar negara serta kedaulatan dan integritas teritori suatu negara.

Saya ulangi, itu sudah melanggar kedaulatan dan integritas teritori suatu negara.

Hal itu sangat disesalkan dan berbahaya bagi negara-negara untuk menyalahgunakan PBB, termasuk sidang umum ini.

Negara-negara ini sudah menggunakan Majelis Umum PBB untuk mengajukan agenda domestik mereka.

Dan bagi beberapa negara untuk mengalihkan perhatian dari pesoalan politik dan persoalan sosial di negara mereka.

Negara-negara itu juga menggunakan informasi yang salah dan mengada-ada, dan membahayakan kredibilitas forum ini.

Komitmen Indonesia terhadap HAM tak perlu dipertanyakan lagi. Indonesia adalah pendiri Dewan HAM PBB.

Indonesia sudah menjadi anggota dewan tersebut selama tiga periode dan saat ini menjadi anggota untuk keempat kalinya.

Indonesia adalah penggagas komisi HAM antar pemerintah ASEAN.

Indonesia sudah meratifikasi delapan dari sembilan instrumen utama HAM, semuanya terintegrasi dalam sistem hukum nasional kami dibanding hanya empat oleh negara Kepulauan Solomon, dan lima oleh negara Vanuatu.

Indonesia ada di antaranya segelintir negara yang memiliki Rencana Aksi Nasional HAM. Dan saat ini generasi keempat dari rencana tersebut dari 2015 sampai 2019.

Indonesia memiliki Komnas HAM yang aktif dan kuat sejak tahun 1993, masyarakat sipil yang aktif dan bebas.

Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang dewasa di dalam fungsi-fungsinya, bersama dengan komitmen sangat tinggi terhadap promosi dan perlindungan HAM di semua level, hampir-hampir mustahil pelanggaran HAM terjadi tanpa diketahui dan diperiksa.

Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang dewasa di dalam fungsi-fungsinya, bersama dengan komitmen sangat tinggi terhadap promosi dan perlindungan HAM di semua level, hampir-hampir mustahil pelanggaran HAM terjadi tanpa diketahui dan diperiksa.

Bapak Presiden, kami tegaskan kembali ada mekanisme domestik di tingkat nasional di Indonesia, pada pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Ada pepatah di kawasan Asia Pasifik yang mengatakan, “Ketika seseorang menunjukkan jari terlunjuknya pada orang lain, jari jempolnya otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri. Terima Kasih.”

***

Sekilas Nara Masista Rakhmatia

Nara Masista Rakhmatia, diplomat cantik ini akan genap berusia 34 tahun bulan Desember nanti. Diplomat muda ini lulusan Sekolah Departemen Luar Negeri angkatan 33 tahun 2008 dan agaknya New York adalah penempatan pertama lulusan SMA 70 Jakarta.

Setelah lulus SMA, Nara kuliah di FISIP UI jurusan Hubungan Internasional dan lulus tahun 2002. Sebelum melamar PNS di Kemlu dia sempat menjadi peneliti di CERIC (Center for Research on Inter-group Relations and Conflict Resolution) dan juga Center for East Asia Cooperation Studies. Dua lembaga itu berada di bawah naungan FISIP UI. Selain itu, Nara juga menulis sejumlah jurnal kebijakan luar negeri seperti Intrastate Conflict Management: The Twin Track Approach, the United Nations and ASEAN in Myanmar, 2010.

Ketika diterima menjadi PNS di Kementerian Luar Negeri, Nara Masista ditempatkan di Direktorat Kerjasama Antar Kawasan pada Direktorat Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika. Di Kemlu, spesialisasi Nara nampaknya adalah Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasific APEC dan sempat menjabat Head of Section for The Budget and Management Committee (BMC) APEC sebelum dikirim ke New York.

Melihat prestasinya ini, tidak salah jika Kemlu menunjuk Nara yang juga ambil magister di Universitas St Andrews Inggris ini menjadi juru bicara Indonesia di Forum PBB.

sumber : tribunnews.com

baca juga :

***\Contact KHS/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Other blog : http://www.setia1heri.org
Email : setia1heri@gmail.com ; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 584929B8

13 thoughts to “Transkip Isi pidato Nara Masista Rakhmatia, diplomat muda dan cantik asal Indonesia yang membungkam 6 pemimpin dunia”

  1. Isi pidatonya bukannya membantah dng tegas bhw tdk ada pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat, malah balik menuduh negara2 Pasifik itu mencoba mengalihkan perhatian dr persoalan domestik mereka. Kurang bijak menurut saya.

  2. kalau saya pikir standar saja, kurang halus politik kata katanya, jangan emosional, lebih halus contoh bung Hatta saat lobi politik di Belanda, sejarah tak pernah lupa

Tinggalkan Balasan