Skip to main content

30 orang berganti menandu ibu selama 9 jam perjalanan ketika mau melahirkan di Sulawesi Tenggara….syukurlah lahir dengan selamat

Perjuangan seorang ibu yang akan melahirkan di Dusun 6 Desa Parutellang, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Dia mesti ditandu oleh 30 orang warga desa secara bergantian selama 9 jam. Akses jalan yang terjal dan licin tidak memungkinkan kendaraan memasuki wilayah ini. Warga secara gotong royong menandu ibu bernama Nining ini untuk menuju puskesmas yang berjarak 15 km. Namun sayang dia mesti dirujuk ke Rumah Sakit terdekat yang berjarak 40 km. Demikian kisah perjuangan mengharukan seorang ibu bersama warga yang bergotong royong menandunya. Kisah ini diceritakan oleh Arham Kendari dalam laman facebooknya (9/6).

Perjuangan ibu melahirkan Dusun 6 Desa Parutellang, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara

***

Late post. Ini foto dua pekan lalu, kiriman koresponden daerah, kantor kami. Walaupun mirip, tapi ini bukanlah adegan napak tilas perjalanan gerilya jenderal sudirman, bukan pula simulasi evakuasi korban bencana alam. Ini adalah gambaran perjuangan seorang ibu di daerah kami. Namanya Nining, warga Dusun 6 Desa Parutellang, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

Jika teman-teman berpikir Indonesia sudah makin merata kemajuan peradabannya, sebaiknya segeralah merevisi ulang pemikiran. Hehehe.. Karena pengecualian bagi sebagian wilayah di daerah kami, kawasan Timur Indonesia. Di dusun ini listrik belum masuk. Medan jalanan yg terjal dan licin menyebabkan susah diakses kendaraan. Soal layanan kesehatan, jangankan bidan, di sini dukun beranak saja gak ada.

Bagi yang pernah merasakan ribetnya persalinan keluarga dalam urusan mendapatkan hak BPJS ataupun tindakan dan layanan yang kurang nyaman, maka bersyukurlah. Tengoklah sejenak kisah Nining ini. Nining yg malam itu berjuang antara hidup mati melahirkan anaknya, harus digotong dengan tandu alakadarnya dari sebilah bambu dan kain sarung untuk dibawa ke Puskesmas terdekat yang jaraknya 15 kilometer. Ya, ini puskesmas TERDEKAT.

30 orang warga dusun jadi relawan berganti-gantian memikul tandu, karena mengingat perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki dan memakan waktu 9 jam. Di tengah perjalanan Nining sempat mengalami pendarahan hebat. Tiba di Puskesmas, petugas gak bisa berbuat banyak, hanya memberi pertolongan pertama dan surat rujukan ke Rumah Sakit. Ironisanya perjalanan ke Rumah Sakit terdekat pun jaraknya 40 kilometer. Mujur ambulance dan petugas puskesmas turut mendampingi. Ya, lagi-lagi ini rumah sakit TERDEKAT.

Tapi alhamdulillah, akhir cerita Nining akhirnya melahirkan dengan selamat meski melalui operasi cesar. Bisa dibayangkan gimana perjuangannya.
Ya, semoga saja anaknya tumbuh sehat, panjang umur, dan kelak bisa mendengar cerita orang-orang sekitarnya perihal ibunya yang tangguh.
Dan semoga bisa diambil ibrah untuk kita agar banyak bersyukur dan tidak menyia-nyiakan anak sebagai amanah.

sumber : fb Arham Rasyid

***

[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d509827.24266703357!2d120.77157147140203!3d-3.343898602481076!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2d973031d57b188f%3A0xd0ea5d8a2beaf335!2sParutellang%2C+Ngapa%2C+Kabupaten+Kolaka+Utara%2C+Sulawesi+Tenggara!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1465540742368&w=600&h=450]

Maturnuwun

—***\Contact KHS/***—
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Other blog : http://www.setia1heri.org
Email : setia1heri@gmail.com ;kangherisetiawan@gmail.com
Facebook:http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 5E3C45A0

4 thoughts to “30 orang berganti menandu ibu selama 9 jam perjalanan ketika mau melahirkan di Sulawesi Tenggara….syukurlah lahir dengan selamat”

Tinggalkan Balasan