Skip to main content

Bukan berarti tidak sayang kucing, Ini penjelasan mengapa kucing masuk kategori Hama dalam industri makanan…

Bukan berarti tidak sayang kucing, Ini penjelasan mengapa kucing masuk kategori Hama dalam industri makanan…

Beredar secara viral sebuah papan peringatan dari sebuah pabrik yang menjelaskan larangan kucing masuk dalam area pabrik. “Kucing memang menggemaskan tapi dalam industri makanan dia adalah hama.Jangan memberi makan kucing, Jangan melepaskan kucing, yang terperangkap, laporkan” demikian sebuah papar peringatan yang bergambarkan kucing dicoret dengan tulisan STOP. Nah tulisan inilah yang menimbulkan kehebohan publik karena dirasa tidak memiliki rasa perikehewanan. Biar gak gagal paham mari cermati penjelasan berikut kawans…papan larangan kucing masuk pabrik PT Diamond atau Sukanda Jaya industri makanan

Adalah netizen Imelda Ringo yang menjelaskan salah paham mengenai papan peringatan tersebut. Penjelasan ini diposting dalam akun Facebook-nya pada hari Sabtu, 30 April 2016. “Saya pernah bekerja di sebuah industri makanan. Saya dan teman2 di kantor tersebut adalah penyuka kucing. Sungguh. Teman2 suka memelihara kucing. Jadi begini, teman2 ….. PT. Sukanda Jaya (Diamond) ini bergerak di bidang INDUSTRI MAKANAN.  ” ujarnya mengawali penjelasannya

Di dalam wilayah perusahaan industri/ bisnis makanan, minuman, obat, perusahaan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan dalam industri makanan, kucing masuk dalam kategori ‘hama’ yg perlu diwaspadai keberadaannya dalam wilayah produksi. Perusahaan menjaga agar kucing & hewan2 lain tidak masuk karna berbagai resiko mulai dari keselamatan kerja (hewan sering jadi penyebab kecelakaan kerja. “Misal tiba2 kucing itu masuk ke mesin, mesin meledak atau mati tiba2 karna hewan tersebut terjepit di dalam mesin).” terangnya.

Kemudian prinsip higienitas yang benar2 dijaga demi konsumen. Konsumen pasti tidak mau misal waktu makan ice cream ternyata ada bulu kucing atau mayat cikcak atau lebah. “Nah, poster itu dipasang untuk mengingatkan karyawan saat melihat kucing agar dilaporkan agar bisa diantar oleh petugas ke wilayah luar perusahaan supaya kucingnya bisa hidup aman, tidak celaka, atau mencelakakan manusia.” ujarnya melanjutkan penjelasannya.

Teman2 pencinta kucing pasti sudah tau kalau kucing diberi makan makan akan datang lagi. Maka jangan atau dilarang memberi makan kucing di dalam wilayah pabrik. Jangan juga melepaskan kucing di dalam wilayah pabrik. Sesuai dengan penjelasan di atas. “Semoga membantu ya..” terang Imelda Ringo

ajakan boikot pabrik makanan yang tidak menyukai kucing

Mencermati foto tersebut bahwa poster itu dipasang di pagar dekat parkir sepeda motor. Jika kita sedikit bernalar, maka kita akan paham bahwa tulisan dalam poster ini bertujuan untuk melindungi kucing sekaligus manusia atau pekerja pabrik yang ada didalamnya.

Well, semoga penjelasan ini bisa dipahami bersama agar tidak menimbulkan gagal paham yang berakibat pemboikotan produk atau kegiatan negatif yang lain. Utamakan nalar dulu baru komentar, share dan bagikan inpoh tersebut.

Mari sayang hewan peliharaan kita ….

Maturnuwun

Sumber : fb Imelda Ringo (30/4)

***\Contact KHS/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Other blog : http://www.setia1heri.org
Email : setia1heri@gmail.com; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 584929B8
©©©©©©©©©

12 thoughts to “Bukan berarti tidak sayang kucing, Ini penjelasan mengapa kucing masuk kategori Hama dalam industri makanan…”

  1. Halo, selamat sore, salam kenal ya.. Saya veli. Senang sekali melihat posting positive dr blog ini. Semoga makin banyak org yg melakukan dan menyebarkan kebaikan 😃
    Hanya setelah selesai membaca posting ini saya koq agak sedih ya. Krn pernyataan dr Mbak Imelda Ringo koq mirip dan hampir persis dgn pernyataan yg saya sampaikan dlm kolom komentar di posting poster serupa yg di share tmn sy dlm rangka klarifikasi mengenai poster tsb.
    Mohon bantuan mas untuk minta klarifikasi mbak imelda ringo mengenai statement beliau, apakah hal tsb murni berasal dr beliau atau berdasarkan referensi lain?
    Sungguh, sy sangat ikhlas jika statement sy di share sebanyak2nya, jika memang bisa membantu sedikit memberi pemahaman kpd tmn2 spy tdk terjebak dlm persepsi negatif dr pembahasaan dlm poster tsb. Namun, alangkah lebih baiknya jika ‘mengutip’ statement seseorang, sebaiknya dituliskan jg referensi nya. *tidak bermaksud sok artis, sok menggurui atau sok ilmiah loh, mas. Sy pun msh hrs banyak belajar, msh banyak belum pahamnya 😥 Hanya saja perasaan yg mengganjal ini hrs dikeluarkan, takut sy kurus krn memendam2 perasaan 😳
    Tp mungkin manner dlm menulis karya ilmiah tdk selalu hrs diterapkan dlm menulis di social media kali ya? Makanya hal ini (copy paste statement seseorg) jg ga usah diribetin. *haduh, makin panjang curhatannya 😰

    Sekian curhatan saya (sebelum melebar dan memanjang). Semoga kita ditambahkan kebijaksanaan dan kebaikan2 dari Tuhan 😊
    Salam…

    1. Wah nais inpoh mbak beli…saya juga gak tahu originalitasnya…klo ini memang dari mbak Beli…ya gapapa…anggap saja komentar ini sebagai penegasan

  2. Harapan saya semoga penulis membenarkan tulisannya tersebut dengan bahasa yang mudah di nilai lagi di pahami para pembaca..

Tinggalkan Balasan