Skip to main content

Pria ini menolak bayar kantong plastik Rp.200 dan berdebat dengan kasir retail

Pria ini menolak bayar kantong plastik Rp.200 dan berdebat dengan kasir retail

Terhitung tanggal 21 Pebruari 2016 kantong plastik atau kantong kresek di toko-toko retail memang kini sudah tidak gratis lagi. Hal ini sebagaimana program diet plastik yang ditetapkan bersamaan dengan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang diterapkan di 22 kota dan 1 provinsi di Indonesia sebagai pilot project. Seorang pria yang tinggal di Depok bernama Joko Prasetyo menggugat program ini dengan tidak mau membayar sebagaimana kebijakan pemerintah tersebut.joko Prasetyo dari depok tolak bayar kantong kresek berbayar di Indomaret

Kronologi penolakan kantong kresek atau kantong plastik berbayar ini diunggah dilaman facebooknya pada tanggal 23 Pebruari 2016 yang berjudul, “Ayo Lawan Kedzaliman Penguasa Meski Hanya Dengan Menolak Bayar Kantong Keresek 200 Perak”. Postingan ini telah dishare lebih dari 11.963 kali dan disukai 219 netizen. Nah berikut selengkapnya ‘gugatan’ pria yang berkepala tiada rambut ini.

****
Saya biasanya menunggu di motor, tapi barusan setelang menunggu satu menit, lalu menyusul istri masuk ke Indomart.

“Saya tidak mau bayar yang Rp 200 untuk kantong kereseknya Mbak!” ujar saya begitu membaca pengumuman di kassa sejak Ahad 21 Pebruari pembeli yang memakai kantok plastik dari Indomart diharuskan membayar Rp 200 untuk mengurangi sampah plastik.

“Itu sudah aturan dari pemerintahnya Pak…” ujar pelayan Indomart di kassa.
“Justru itu, saya tidak mau… pemerintah dzalim!” tegas saya.

“Lihat,” ujar saya sembari menenteng sabun cair pencuci piring Sunlight yang saya sabet dari rak pajangan, “plastiknya tebal, butuh waktu ratusan tahun bagi tanah untuk mengurainya! Tapi mengapa kita malah harus bayar kantong keresek yang mudah diurai?”

Pembeli yang di kassa melihat saya sambil senyum, pelayan Indomart yang laki-laki menghampiri dan mendampingi pelayan perempuan. Pelayanan lainnya sambil mengelap kaca memandang ke kassa.

Mendengar saya berbicara dengan nada tinggi (nada tinggi itu versi istri ya, versi saya itu biasa saja, hee.. he..) di kassa, istri langsung menghampiri. Saya lalu merebut minyak goreng yang berbungkus plastik tebal yang dipegang istri, Sovia.

“Ini juga butuh ratusan tahun! Tapi kenapa kita yang malah disuruh mengurangi penggunaan kantong plastik! Bukannya perusahaan-perusahaan itu yang dilarang menggunakan kemasan plastik? Di kantong plastik Indomart kan ada tulisan go green, pertanda mudah diurai, mengapa penggunaannya harus dikurangi dengan harus membayar Rp 200 bila tetap ingin memakainya tetapi… lihat, itu… Coca Cola, botolnya dari plastik, butuh waktu ratusan tahun untuk diurai!”

Lalu saya memegang mie instant Indomie yang disodorkan pembeli lain ke kassa yang hanya senyum-senyum saja melihat saya, “ini juga plastik, butuh waktu yang jauh lebih lama untuk diurai daripada kantong keresek go green!”

“Tapi ini sudah aturannya ya Pak,” ujar pelayan laki-laki.

“Justru itu, Mas lapor ke atasan Mas, saya tidak mau bayar, bukan saya tidak mampu, tapi saya tidak mau menaati kebijakan pemerintah yang dzalim itu! Kalau tetap harus bayar 200 saya tidak jadi belanjanya. Biar Indomart lapor juga ke pemerintah, rakyat tidak mau didzalimi terus!” tegas saya.

“Kalau berbicara lingkungan,” lanjut saya, “Mengapa lima anak perusahaan Sinar Mas yang membakar hutan dibiarkan? Mengapa perusahaan-perusahaan minyak, minuman, sabun, dibiarkan menggunakan plastik tebal? Kenapa kita, rakyat ini, mau pakai plastik go green saja harus bayar Rp 200? Apa karena mereka yang membiayai kampanye pemilunya?”[]
****
KHS tidak mengetahui lebih lanjut dialog tersebut apakah pak joko Prasetyo tetap keukeuh tidak mau membayar atau benar-benar tidak jadi belanja di Indomaret tersebut sebagaimana pernyataan diatas. Namun ternyata Joko tetap jadi beli di Indomaret namun tas kresek tersebut tidak berbayar aliaa diskon. “Bapa tidak mau membayar kantong 200rupiah jdi itu d kasih gratis pa…dan itu d bwh nya ada discon lagi dua rupiah…kita cuman menjalankan program pemerintah pa..smua tmpat belanja moderen jga sprti itu..menerapkan kantong yg berbayar ” ujar Dini Doank yang memakai profil baju pegawai Indomaret.nota pembelian indomaret yang dapat gratis tas kresek tahun 2016

Beragam netizen menanggapi postingan bernada kritis tersebut. Nah berikut beberapa tanggapan netizen yang KHS himpun dari kolom komentar yang ada. “Mantap, butuh keberanian dan mental yg kuat bukan mental nrimo” ujar Abu Khadijah yang mendukung sikap Joko Prasetyo ini. Dan beberapa netizen lain yang senada dan seirama dengan sikap kritis tersebut.

Netizen lain mencoba memberikan pemahaman terkait postingan Joko Prasetyo diatas. “Gini mas menurut saya pribadi, jika kita belom bisa menghilangkan yang namanya plastik menurut saya mending jika kita ikut “mengurangi” penggunaan plastik dengan tidak beli kantong plastik dari indomaret (bawa kantong sendiri) lagian juga jika bapak tsb ngomong itu minyak goreng pake plastik kok dibiarkan?, ok jadi mending bapak bawa ember dan samperin pabrik minyaknya dan bapaknya beli langsung berapa liter dengan menggunakan ember yang bapak bawa. Kalo bapak bilang emoh dek ribet lah itulah mas kegunaan plastik tebelnya. Karena belum ada bahan yang dpt menggantikan penggunaan plastik tersebut masa iya minyak mau ditarok di paper bag? Ya bocor. “Ujar Malvin Dharma mencoba memberikan analisa nya.kantong plastik go green indomaret kini tak gratis alias membayar dengan harga 200 perak sejak 21 Pebruari 2016

“kalau saya memandangnya untuk gerakan peduli lingkungan. Agar lebih bijak menggunakan plastik. Hal ini kan juga sudah di terapkan di sekulah2 sejak lama. Khusnudzon saja pak. Lagian jika tas kresek gratis trus pake-buang pake-buang berarti dzolim ke lingkungan. Lagian kan gak dipaksa harus beli. Malah boleh bawa wadah sendiri. Jadi lain kali clu belanja bawa wadah sendiri ya…” kata Iva Aliva

Ada netizen lain yang kebetulan juga bekerja di ritel dan dia menyayangkan sikap Joko Prasetyo yang protes kepada karyawan. ” Mohon maaf sebelumnya, Saya juga bekerja di salah satu perusahaan ritel yg juga menerapkan aturan seperti itu, tapi yg saya sayangkan mengapa bapak ini justru protes kepada pelayan toko yang notabenya hanya menjalankan aturan perusahaan. Bukankah itu juga dzalim ? Mengapa tidak langsung menemui yang bersangkutan untuk mengutarakan aspirasi bapak ?
Pelayan hanya menjalankan tugasnya, tidak kurang tidak lebih untuk mencari rizqi yang halal. Jika semua pembeli bersikap seperti bapak maka saya sarankan BAWALAH KANTONG BELANJAAN DARI RUMAH. Atau JANGAN BERBELANJA DI TOKO YANG MENERAPKAN ATURAN ITU. jangan mendzolimi pelayan toko. “Ujar panjang lebar Afiq Kang Cutex

“Maaf sebelumnya.. pendapat bapak memang benar menolak penjualan kresek.. tp klo mw protes y jangan k karyawan indomart/swalayan lainnya.. mereka hanya menjalankan tugas & mancari nafkah.. klo mereka menyampaikan amarah bapak.. bisa” mereka yg di pecat.. klo bapak keberatan.. y lnsung saja ke pemerintah.. klo kesulitan y posting aja seperti ini tanpa harus marah/protes ke karyawan swalayan..”tambah Aveck Ahmadtas kresek go green indomaret kini berbayar per 21 Pebruari 2016

Terdapat netizen lain yang memberika penjelasan yang lebih panjang kali lebar. Seperti berikut ini :
##$$###
Hana Salvia
Lawan kedzaliman? Ini maksudnya apa?

Maaf ya pak sebelumnya, saya hanya pelajar yang masih duduk di bangku SMP, saya mau meluruskan. Ini bukan masalah keuntungan yang didapatkan perusahaan atau pemerintah pak hahaha. Begini jika kurangnya sosialisasi juga pola pikir yang masih sempit. Pemerintah saja sudah memberitahu (bahkan menterinya sendiri) kebijakan ini bukan soal keuntungan pak, tapi soal mengubah pola pikir masyarakat, kedua soal mengurangi penggunaan kantong plastik, tujuannya bukan cari keuntungan, tapi mengajak masyarakat mengubah pola pikirnya dalam menggunakan kantong plastik.

Kalau dengan harga yang udah ditentukan bisa ngubah perilaku yang bagus, kan bisa dijadikan evaluasi juga. Toh apa susahnya sih bawa tas dari rumah, saya yakin kok bapak masih mampu kan membayar 200 perak juga.

Lalu, bapak bicara soal plastik minyak juga sama sama merusak, haruskah membawa ember setiap ingin membeli minyak? terus juga bapak hanya berkomentar saja? kenapa tidak bertindak? dimana aksi bapak? kenapa bapak tidak mencari solusi? siapa tau kan bapak jadi penemu bahan wadah yang ((sangat)) ramah lingkungan, aamiin.

Jika pola pikir bapak “lah perusahaan ini juga pake plastik banyak, bla bla bla”, dan selalu nge blame, membandingkan, juga mencari cari kesalahan orang lain tanpa mau mengikuti aturan, sama saja bumi bakal hancur apabila semua orangnya berpikiran seperti bapak.

Seharusnya bapak ambil sisi positivenya.

Sudah dijelaskan bahwa aturan ini dibuat untuk rubah pola pikir masyarakat loh, pak. Ayo pak, sebagai orang yang sudah dewasa coba untuk mengikuti aturan yang ada.

Semoga bapak bisa mengerti, terima kasih.
####**####

Well, semoga menjadi kesadaran bersama diet plastik ini untuk kebaikan lingkungan kita. Plastik berbayar tersebut hanya sebagai pengingat bahwa ada hal yang harus dibayar dengan tiap penggunaan plastik yakni dana recovery alam lingkungan. “ya sudah baiknya jngn di sediain kantong qt bw keranjang masing2 sj dari rumah kembali ke jaman dulu ibu sy klu belanja bw keranjang yg terbwt dari rotan. duit yg 2 ratus qt sedekahin sj k orang yg membthkn 200 perorang kali seribu orang lumayan.” ujar Rijal Abu Sidik dengan nada bijak.


***\Contact KHS/***
Main blog : http://www.setia1heri.com
Secondary blog : http://www.khsblog.net
Other blog : http://www.setia1heri.org
Email : setia1heri@gmail.com; kangherisetiawan@gmail.com
Facebook : http://www.facebook.com/setia1heri
Twitter : @setia1heri
Instagram : @setia1heri
Line@ : @setia1heri.com
Whatsapp : 085608174959
PIN BBM : 584929B8
©©©©©©©©©

18 thoughts to “Pria ini menolak bayar kantong plastik Rp.200 dan berdebat dengan kasir retail”

  1. kalah cerdas sama anak smpnya nih, itulah indonesia rakyatnya terbiasa dimanja sih, efek dari pak harto yg terlalu sayang sehingga apa apa disubsidi hehehehe

  2. Bapaknya kasih solusi dong bukan dengan marah-marah ke kasir kasihan mereka lah, hanya karyawan.
    udah guoblok cari dukungan pula..
    Masih sih kalah sama anak SMP, setiap aturan pemerintah sudah melewati proses yang panjang jadi gak sembarang diterapkan..
    Mudah banget sebut penguasa Dzalim anda sendiri siapa sih?

  3. jah, si bapaknya juga zhalim puas tuh ceritanya abis ngomel2in orang, itukan cuma buat ngurangin penggunaan plastik, lagian emang dipaksa beli, wong klo mau juga bisa bawa karung dari rumah.

    aneh pemikirannya,

    punya penyakit mental mungkin, senang abis menghujat trus disebarin ke internet

    dewasanya mau umur berapa ??

    1. Lah itu yang bapak beli plastik bukan? Klk gk mau bayar plastik kresek ya gk ush pakek, simple! Peduli lingkungan? Itu plastik kreseknya ampe rumah dibuang? Mikir! Plastik berbayar itu sbnrnya cuma pengingat agar masyarakat membawa kantok kresek dr rumah pak!

  4. Gapapa Saya sudah terkumpul 3278 kantong plastik kresek lama, yang tidak bisa di recycle karena awet, sisa untuk mengumpulkan sampah dirumah, itu bisa dipake …… ternyata belanjanya lebih besar daripada buang sampahnya. Kali ini semoga habis terbuang dimana saja

  5. Bener tuh pak…!
    Orang kita itu emang jarang yg pakek mikir.
    Sdh kebal sih dijajah selama 2.5 abad lebih. Jadi yaa… mentalnya tetep suka di jajah…!
    .
    Sebenarnya kayak gini nih…
    Orang barat yg menciptakan freon utk pendingin dan bermacam2 sprey…. toh kemudian mereka juga yg teriak2 freon merusak ozon….( setelah mereka menemukan metode baru utk jualan produk baru…)
    .
    Ya… sepertinya kayak gini …
    Mereka teriak2 GO GREEN… kalo dibarat mereka mengganti kantong plastik dgn kantong kertas gratis *toh pohon di daerah tropis jg yg ditebang buat kertas.
    Sekarang mereka teriak2 kantong plastik yg merusak lingkungan. Toh isu GO GREEN ini dgn membohongi masyarakat yg dgn sukarela dan tampak heroik mau membayar 200 rupiah
    mereka merasa menyelematkan bumi. Pdhal menurut saya setelah isu sumbangan receh mereka ketahuan … mereka mengalihkan dgn isu kresek ini…
    coba dikalkulasi….
    Mereka bekerja 3 shift minimal 200 kantong teejual sehari. Satu bulan berapa? Itu cuma satu gerai. 200×Rp 200 x 30 (hari) = 1.200.000 perbulan. Pdhal mereka punya min 20 gerai ditiap kabupaten. Satu kabupaten aja mereka untung 24 jt perbulan. Kalo se indonesia?
    *wah hebat bener isu ini ya?
    .
    Sebetulnya kalo mau gogreen bener2 ya mereka harusnya menyediakan tas tersendiri yg dijual/ diberikan pd member terus kalo belanja pake tas itu mereka dpt diskon… *toh waktu bikin member mereka kan dah bayar

    Itu menurut saya… monggo silahkan berbeza pendapat dan pendapatan…😊☺

  6. Joss buat bapak ini. Ayo.. sing pinter mbok ya mikir. Kalo masalah minyak bisa wadahnya pake kaleng. Kresek plastik dari retail masih bisa dibuat wadah lagi (bungkus nasi), lah kalo bekasnya plastik minyak dll apa bisa dipake lagi??? Nasi pecel bungkus minyak goreng wkwkwkwk

Tinggalkan Balasan