Skip to main content

Agar Brilian Hadapi Ujian, Allah Sebagai Sandaran

Agar Brilian Hadapi Ujian, Allah Sebagai Sandaran. Namanya hidup pasti selalu ada ujian dan cobaan dengan segala ragamnya. Bila mendapatkan ujian tidak sedikit manusia yang berkeluh kesah, merintih dan mencari tempat pelarian. Kawans, alangkah elok bila kita mendapatkan ujian selalu merapat kepada Sang Maha Hidup. Semoga dengan itu semua kita bisa menikmati masa-masa ujian itu kawans..

Bahagia ketika membaca buku baru dari salah seorang penulis favorit saya. Dari sekian judul buku yang pernah beliau tulis semuanya bergizi layak untuk diaplikasikan di kehidupan. Buku baru itu berjudul  UPGRADE , penulisnya adalah Sholihin Abu Izzuddin motivator “Zero to Hero”.

Salah satu bab yang ditulis adalah tentang agar brilian hadapi ujian. Menarik isinya. Beliau menyampaikan bahwa hidup kita sangat singkat. Sesingkat adzan dan iqomah sholat. Hidup juga sesingkat matahari terbit, kemudian bergeser ke tengah lalu menuju ashar hingga selanjutnya bergeser terbenam kala maghrib. Sungguh begitu singkatnya kehidupan ini dari Sang Maha Kekal. Sang Pemilik skenario terbaik Allah Azza Wa Jalla. Meski hidup kita sangat singkat pasti ada ujian yang menyertai proses di setiap saatnya.

Ya, ujian kehidupan sebuah keniscayaan. Setiap orang pasti mengalami dan melampauinya. Tentunya  penyikapan merespon ujian setiap orang berbeda-beda. Berani hidup, harus berani menerima ujian. Menghadapi ujian dengan keberanian. Bukan malah berlari menolak ujian.  Mengahadapi ujian dengan pemaknaan. Agar menemukan hikmah dan  kesan terindah ketika menghadapi masa-masa sulit. Islam mengajarkan kita menemukan ibroh, pelajaran terbaik dari setiap ujian yang kita hadapi.

Ujian kata mudahnya adalah tes. Sebagian besar orang ketika mendengar kata tes banyak yang stres. Stres nampak ketika seseorang mengkhawatirkan sesuatu kemudian merespon hanya sekedar berdo’a saja tetapi tidak melakukan apa-apa.  Nah, bagaimana cara agar kita sukses menjalani ujian? Ada dua hal yaitu tes kecepatan kita merespon masalah, persoalan serta berbagai masalah. Karena banyak orang yang mengalami kegagalan karena terlambat merespon atau sudah kehabisan waktu. Cepat merespon dengan baik menjadi hal pertama yang perlu dipersiapkan agar berhasil menyelesaikan ujian kehidupan.

Kedua adalah tes ketepatan. Kecepatan saja tidaklah cukup untuk menyelesaikan ujian kehidupan. Seseorang yang berhasil adalah mereka yang bisa merespon dengan cepat, tepat, benar dan psotif. Tidak hanya sekedar cepat. Realitasnya banyak orang menjawab dengan cepat namun dikarenakan responnya negatif disertai dengan emosi, maka dia gagal menyelesaikan ujian kehidupan. Sebaliknya, ada yang merepon dengan tepat, benar akan tetapi terlalu lama, lemot  menyelesaikan ujiannya. Maka dia pun telah gagal pula, karena kehilangan waktu.

Kunci menghadapi dan menyelesaikan ujian kehidupan adalah dengan terus berlatih. Berlatih merespon berbagai persoalan dengan cepat dan tepat. Agar bisa mengasah kecepatan dan ketepatan maka harus terus mendayagunakan potensi yang sudah ada pada diri masing-masing.

Dalam menghadapi ujian pun ada karakteristiknya. Pertama, karakter ujian pasti sulit. Sesulit apapun ujian kita harus yakin untuk bisa melewatinya. Lebih dari sekedar melewati, bahkan kita bisa memenangkan dengan hasil terbaik. Tentunya denga persiapan. Yakin Allah Yang Maha memberikan solusi terbaik. Allah Maha Kaya. Memintalah kepada-Nya. Ketika kita meminta kepada selain-Nya maka itulah bentuk kedurhakaan, kesombongan kita kepada-Nya. Sebagaimana yang sudah tertulis di Al-Qur’an surat Al-Ghafir: 60

Dan Tuhanmu berfirman, “ berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku  akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Karakter  yang kedua adalah ujian pasti seimbang. Ada ujian yang mudah ada pula ujian yang kadarnya sulit. Persoalan ujian kehidupan itu tidak melampaui kemampuan. Yakinlah setiap masalah yang dihadapi pasti Allah sudah siapkan jawaban untuk mengatasinya. Karena Allah tidak membebani kita di luar kesanggupan kita. Selalu berpositif thingking atas setiap ujian kehidupan yang diberikan kepada kita. Ujian  mengasah kita untuk semakin mendewasakan keimanan kita.

Ketiga, karakter ujian pasti akan dijumpai disetiap fase kemenangan dan kebahagiaan. Tak ada kemenangan tanpa adanya ujian. Bersyukur , bersabar dengan adanya ujian.  Ujian justru sebagai cara kita memusatkan seluruh  kelemahan pada satu titik menjadi kekuatan. Potensi diri teroptimalkan dengan menyelesaikan ujian kehidupan. Dari ujian kehidupan ini kita sadar bahwa sesungguhnya ada Allah Sang Maha Besar sebaik-baik tempat bersandar. (NRA)

Maturnuwun

baca juga :

Tinggalkan Balasan